Kasusviral.my.id - Sebuah video yang menunjukkan Gus Miftah mengeluarkan kata-kata kasar kepada seorang penjual es teh di acara pengajian kini tengah viral di media sosial.
Potongan video ini membuat nama 'Miftah' menjadi trending topic teratas di platform X (dulu Twitter) hingga Selasa (3/12/2024) malam.
Video tersebut direkam pada acara pengajian yang diselenggarakan oleh Calon Bupati Magelang, Sudaryanto-Trijaya, di Lapangan Soepardji, Mungkid, Magelang, pada 20 November 2024.
Dalam video itu, Gus Miftah tampak duduk di atas panggung dan mengolok-olok bapak penjual es teh yang berada di bawahnya.
Mulanya, Gus Miftah bertanya kepada penjual es teh mengenai ketersediaan dagangannya. Namun, responnya mengundang kontroversi. "Es tehmu seh okeh ra? (Es tehmu masih banyak?) Masih? Yo kono didol goblok (Ya sana dijual bodoh)," ucapnya sambil tertawa, yang disambut gelak tawa oleh para hadirin di acara tersebut.
Namun, setelah video ini beredar, banyak warganet yang memberikan komentar negatif.
Banyak yang merasa prihatin terhadap bapak penjual es teh tersebut. “Yang tahu alamat bapak penjual es dan no yang bisa dihubungi boleh ya dm aku, aku nangis nonton video ini sakit sekali hatiku,” tulis @elsyandria.
Komentar lain datang dari @msobri99, yang menegaskan pentingnya adab dalam berinteraksi: “Memanusiakan Manusia itu memang sulit. Makanya adab lebih di atas ilmu.”
Siapa sebenarnya bapak penjual es teh tersebut? Berdasarkan penelusuran Media, beliau bernama Surhaji, yang biasa disapa Pakde.
Ia mengaku memiliki dua anak yang masih bersekolah. Surhaji mengungkapkan bahwa keuntungannya dari berjualan es teh sangat tidak menentu, bahkan pernah hanya mendapatkan Rp 10 ribu dalam satu malam.
“Bapak Surhaji berjualan es teh untuk menghidupi kedua anaknya yang masih sekolah. Ia pernah menabung hasil jualannya untuk uang jajan sekolah anak-anaknya,” kata sumber yang dikutip dari Instagram sayaphati.
Dulunya, Surhaji bekerja sebagai tukang kayu. Namun, karena mengalami kecelakaan, ia beralih profesi menjadi penjual es teh dan air mineral.
Kisahnya menggambarkan perjuangan dan ketekunan seorang ayah untuk memberikan yang terbaik bagi keluarganya, meskipun harus menghadapi situasi yang sulit.
Dengan berbagai reaksi yang muncul, masyarakat berharap agar interaksi publik seperti ini dapat lebih bijaksana dan memperhatikan perasaan orang lain, terutama bagi mereka yang sedang berjuang dalam kehidupan sehari-hari.
Posting Komentar
Posting Komentar