Viral! Link Video Bu Guru Salsa 5 Menit Pamer Video Syur Tanpa Busana Akibat Kesepian

Reynhard Sinaga (Foto: BBC Magazine)

Kasusviral.my.id - Kabar terbaru datang dari Reynhard Sinaga (41), predator seks yang kini menjalani masa hukuman di penjara Inggris. Pria yang berstatus WNI ini dilaporkan menjadi target serangan oleh sesama narapidana, yang muak dengan kejahatan seks yang dilakukannya.

Dilansir dari media lokal Inggris, The Sun dan The Standard, insiden tersebut terjadi di penjara HMP Wakefield pada Juli lalu, di mana Reynhard hampir mengalami luka serius.

Penyerangan ini diduga telah direncanakan sebelumnya oleh narapidana lain di dalam penjara tersebut.

Meskipun rincian serangan tidak diungkapkan secara detail, laporan menyebutkan bahwa Reynhard berada dalam situasi yang sangat berbahaya.

"Sinaga itu arogan dan dibenci semua orang. Dia menjadi target yang jelas karena kejahatan bejat yang dilakukannya," ungkap seorang sumber yang mengetahui insiden tersebut kepada The Sun.

Dokumentasi The Sun

Sumber tersebut juga menambahkan, "Dia nyaris dalam bahaya yang sangat serius. Dia dalam bahaya." Narapidana bernama Jack McRae (32) telah didakwa atas percobaan GBH (grievous bodily harm) terhadap Reynhard.

McRae juga memiliki catatan serupa atas serangan terhadap narapidana lain di HMP Wakefield pada tahun 2023, termasuk seorang narapidana yang juga terlibat dalam kasus pemerkosaan anak.

Serangan terhadap Reynhard terjadi saat ia menjalani hukuman penjara seumur hidup, dengan hukuman minimum 40 tahun.

Di pengadilan Manchester, Reynhard dijatuhi hukuman seumur hidup pada Januari 2020 setelah dinyatakan bersalah dalam 159 kasus pemerkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban pria dalam periode 2,5 tahun, dari 1 Januari 2015 hingga 2 Juni 2017.

Hakim Suzanne Goddard menggambarkan Reynhard sebagai "predator seksual setan" yang "tidak akan pernah aman untuk dibebaskan."

Reynhard tiba di Inggris dengan visa pelajar pada tahun 2007 dan berhasil meraih dua gelar dalam bidang sosiologi dari Universitas Manchester.

Kasusnya terungkap setelah seorang korban berusia 18 tahun melaporkan serangan yang dialaminya di apartemen Reynhard pada tahun 2017.

Polisi menemukan 3,29 terabyte konten grafis di telepon Reynhard, yang setara dengan 250 DVD atau 300.000 foto. Beberapa serangan berlangsung berjam-jam, dengan satu serangan khusus berlangsung hingga 8 jam.

Reynhard menjalani persidangan dalam empat tahap, dan pada sidang terakhir pada 6 Januari 2020, dia dijatuhi vonis seumur hidup.

Meskipun ada kemungkinan pembebasan setelah menjalani 30 tahun hukuman, situasi Reynhard di penjara tetap berisiko tinggi.

Kementerian Luar Negeri Indonesia menyatakan bahwa mereka telah menangani kasus Reynhard Sinaga sejak 2017, dengan KBRI London berperan aktif dalam proses hukum yang dihadapinya.