 |
| Photo: Kiko Dwi Sesko Adriansyah |
Situasi politik menjelang pencoblosan Pilkada Kuningan 2024 semakin memanas. Terbaru, Calon Bupati Kuningan No Urut 1, Dian Rachmat Yanuar, tersandung isu sensasional setelah beredar chat mesum yang melibatkan dirinya dengan seorang perempuan yang mengaku sebagai selingkuhannya, yang dikenal dengan nama MN.
Isu ini segera menarik perhatian, dan Tim Kuasa Hukum Dian Rachmat, yang dikenal sebagai Dirahmati, angkat bicara. “Saya tahu, akan ada berita yang akan booming menjelang pencoblosan. Tujuannya untuk menjatuhkan Pak Dian Rachmat,” ungkap Ketua Tim Kuasa Hukum,
Kiko Dwi Sesko Adriansyah, dalam pernyataannya di Sekber Dirahmati pada Rabu (20/11/2024) kepada awak media.
Kiko juga menjelaskan, MN telah mengirim pesan WhatsApp langsung kepada istri Dian Rachmat dan sejumlah pejabat lain di Pemerintah Kabupaten Kuningan. “Menjadi pertanyaan, dari mana perempuan ini mendapatkan nomor handphone istri Pak Dian?
Hal ini menunjukkan bahwa ada pihak yang sengaja menciptakan masalah ini untuk mengganggu,” tambahnya.
Kiko menekankan bahwa dugaan adanya motif politik di balik isu ini sangat kuat. “Seorang suami yang berstatus pejabat tidak mungkin sembarangan memberikan nomor handphone istrinya,” sindir Kiko.
Ia juga mengungkapkan, MN telah mengancam Dian Rachmat beberapa bulan sebelumnya, dengan klaim akan mempublikasikan hubungan gelap mereka jika tidak diberi uang.
Sebagai Tim Kuasa Hukum, Kiko mengaku siap menghadapi ancaman tersebut. “Jika MN muncul ke media, itu justru akan menguntungkan kami. Kami ingin tahu siapa dia dan kami tidak akan membiarkannya lolos,” tegas Kiko.
Saat ditanya tentang isi chat mesum tersebut, Kiko menyebutkan bahwa tidak ada nomor handphone Dian Rachmat yang muncul dalam percakapan itu. “Hanya ada nama jabatan Pak Dian saat menjabat sebagai Sekda. Itu bisa jadi hoax,” jelasnya.
“Jika MN merasa dirugikan, seharusnya ia melapor sejak lama, bukan menjelang pemilihan. Ini jelas menunjukkan ada unsur politis di baliknya,” ungkap Kiko.
Ia menambahkan bahwa mereka telah mengambil langkah hukum, termasuk melaporkan MN ke kepolisian.
Dalam informasi yang beredar, MN diketahui sebagai warga Kuningan. Kiko menegaskan, jika MN mengumumkan diri ke media, maka identitasnya akan terbongkar, dan itu akan menjadi kesempatan untuk menuntutnya secara hukum. “Kami tidak main-main,” tutupnya dengan nada tegas.
Posting Komentar
Posting Komentar